Friday, November 11, 2011

INTEL vs AMD



Intel vs AMD di 2011, pertarungan di grafik on-board


Bicara prosesor maka tak lepas dari kedua merk ini : Intel dan AMD. Keduanya bersaing dari dulu sampai sekarang untuk menjadi yang terdepan dan terlaris. Dari segi teknologi keduanya kini sudah sangat matang dengan arsitektur modern 32nm, clock tinggi (sekitar 3 GHz) dan tentunya multi core (antara dua hingga empat core). Namun satu yang agak terlewatkan dari perhatian kita adalah kemampuan grafik on-board yang disuguhkan keduanya, karena bayangan kita terlanjur memandang sebelah mata kemampuan pengolah grafis terintegrasi di prosesor. Padahal kini baik Intel maupun AMD sudah melakukan perbaikan besar dalam meningkatkan kemampuan grafik on-board pada prosesor terbarunya, dengan kinerja yang bahkan bisa mengalahkan kartu grafik terpisah.
Anda yang suka bermain game tentu paham benar kalau kartu grafik berkualitas baik diperlukan untuk kelancaran game yang dimainkan. Biasanya dipakailah chip ternama seperti Radeon atau GeForce dengan berbagai seri dan harga. Kartu grafik semacam ini umumnya dijual mahal dan menyedot daya besar sehingga tidak cocok dengan konsep energy saving yang sedang tren. Apalagi tren desktop PC saat ini semakin mengecil, bahkan semakin populer board berukuran micro-ATX hingga mini-ITX yang hemat tempat dan cocok buat HTPC (Home Theater PC). Maka itu wajar kalau Intel dan AMD mengejar kemampuan grafik on-board yang baik dalam prosesor mereka. Seperti apa produk unggulan keduanya di tahun 2011 ini? Berikut jawabannya.

Intel Sandy Bridge : menawarkan GPU dengan GMA HD 2000/3000


Adalah Intel dengan Sandy Bridge-nya yang lebih dulu populer sebagai prosesor berkinerja tinggi dengan efisiensi daya yang optimal. Kali ini sebagai satu perwakilan dari Intel saya hadirkan prosesor Sandy Bridge terjangkau yaitu Intel Core i3-2100 dengan dual core, hyper threading berkecepatan 2.93 GHz dengan TDP 65 Watt. Prosesor seharga 1,2 juta ini sudah memiliki Intel HD graphics 2000 terintegrasi dengan clock 850 MHz yang sudah mendukung DirectX 10.1 dan Open GL 3.0 serta dilengkapi 6 EU (Execution Units). Untuk prosesor Sandy Bridge yang lebih mahal memiliki 4 core, fitur turbo, dan memakai HD graphics 3000 dengan 12 EU. Tidak usah bingung, EU atau Execution Units cuma sebutan lain dari Stream Processor saja. Intel HD graphics sendiri adalah nama lain dari GMA HD, GPU paling modern dari Intel sejak era GMA 900 jaman dulu. Kecepatan laju data memorinya kini mencapai 21 GB/s melonjak jauh dibanding GMA 900 yang hanya 3 GB/s dan sedikit diatas GMA 4500 dengan 17 GB/s. Artinya skor pengujian GMA HD ini bisa menyamai kinerja kartu grafik semisal Radeon HD 5450 atau GeForce GT 430.

Sebagai boardnya sudah lumayan banyak tersedia pilihan dengan soket LGA 1155 baru dengan chipset generasi keenam seperti P67, H67 maupun H61. Chip modern berarsitektur 32nm ini sudah mendukung dual channel DDR3, USB 3.0 dan SATA 6 Gb/s.

AMD Llano : konsep APU bertenaga Radeon HD 6000


Di sisi lain AMD juga sudah menyiapkan andalan untuk melawan Intel dengan menghadirkan platform Llano dengan APU (Accelerated Processing Units) berintikan Radeon HD tercepat. AMD Llano saat tulisan ini dibuat baru tersedia dua seri saja yaitu A6-3650 dan A8-3850. Sebagai bahan pembanding saya lebih suka pada AMD A6-3650 yang kebetulan punya harga jual yang sama dengan Intel i3-2100 yaitu 1,2 juta rupiah. AMD Llano A6 dan A8 adalah prosesor terbaru AMD dengan empat inti, memakai soket baru bernama FM1 (905 pin) sehingga tidak kompatibel dengan soket lama seperti AM2 bahkan AM3. AMD Llano A6 memiliki clock 2.6 GHz, sedang A8 memiliki clock 2.9 GHz. AMD Llano didesain di arsitektur 32 nm dengan TDP 100 Watt. Keistimewaan utama AMD Llano adalah dipakainya chip grafik Radeon HD 6000 series dengan clock 600 MHz pada A8 (Radeon HD 6550D) dan 443 MHz pada A6 (Radeon HD 6530D)  yang mendukung DirectX 11 dan Open GL 4.1 yang pertama di dunia ditemukan pada sebuah keping prosesor. Hebatnya, jumlah EU (AMD menyebutnya Radeon core)  di dalam AMD Llano sangat banyak, mencapai 320 EU (untuk A6) bahkan 400 EU (untuk A8) sehingga kinerja grafik AMD Llano jauh mengungguli Intel HD graphics hingga dua kali lipat dalam skor pengujian.


Sebagai chipsetnya tersedia board dengan chip A55 yang terjangkau dan A75 yang performa tinggi, keduanya mengusung desain chip tunggal dengan memori kontrol terintegrasi. Chip baru ini mendukung dual channel DDR3, USB 3.0 dan SATA 6 x 6 Gb/s (untuk chip A75).
Jadi untuk kinerja prosesor secara umum Intel dengan arsitektur Sandy Bridge memang masih unggul dibanding AMD Llano, namun dalam urusan grafik sebaliknya AMD Llano jauh mengalahkan grafik Intel GMA HD. Namun keduanya sudah memiliki kesamaan visi yaitu menghadirkan komputasi cepat, kinerja grafik tinggi dan ramah lingkungan dengan harga yang terjangkau. Solusi ini bisa diaplikasikan untuk banyak hal, semisal usaha game online yang perlu kinerja grafik tinggi namun tidak ingin boros listrik. Bila dipakai di rumahan atau di kantor pun, kedua produk ini sudah sangat mencukupi.

No comments:

Post a Comment